Sunday, January 22, 2017

GURU NGEBLOG MUNGKINKAH SEBAGAI SYARAT MEMPEROLEH SERTIFIKASI

GURU NGEBLOG MUNGKINKAH SEBAGAI SYARAT MEMPEROLEH SERTIFIKASI


Masih segar dalam ingatan akan sebuah even 3 tahun lalu, tepatnya bulan Nopember 2009. Saat itu saya mengikuti sebuah lomba yang diberi nama liveborderless-speak up competition 2009 yang dilaksanakan LG Electronic. Lomba ini  dilaksanakan untuk melahirkan ide-ide baru tentang pandangan setiap individu terhadap apapun dalam berbagai bidang yang menyuarakan realitas “keterbatasan” yang ada di sekitar kita  sekaligus memberikan solusi terbaik untuk memecahkannya.


Dengan ide berjudul “Blog sebagai syarat mutlak calon guru” yang saya kirimkan, akhirnya ditetapkan sebagai pemenang utama dalam lomba tersebut. Salah satu alasan yang memikat para juri adalah karena disadari perkembangan dunia blog akan semakin pesat pada masa yang akan datang. Dengan perkembangan itu diharapkan para guru pun siap ngeblog (memiliki dan menjalankan blog). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pembelajaran serta mampu berinteraksi dengan para siswanya kapan dan dimana pun melalui blog pribadinya.


Kini waktu 3 tahun telah berlalu. Apa yang menjadi tujuan ide tersebut tampak belum terealisasi. Mungkin karena yang melaksanakan lomba tersebut bukan  lembaga pemerintah yang berkompeten dalam mengatur sistim Pendidikan Nasional, yang pasti ide tersebut tidak menunjukkan hasil nyata. 


Adapun maksud penulis mengangkat judul tulisan pada kesempatan ini adalah karena menurut pengalaman sendiri, dari sekian banyaknya blogger Tanah Air, hanya sebagian kecil dari mereka berprofesi sebagai guru. Bahkan sebagian besar para guru pun belum memiliki akun email. Padahal dengan semakin meluasnya jaringan internet dan tersedianya fasilitas blog yang gratis, sudah sewajarnya para guru mampu dan turut serta memanfaatkannya untuk peningkatan pembelajaran bagi siswa.

Sayangnya, keterbatasan dan kemampuan para guru masih minim dalam mengakses internet. Selain itu masih ada kerisauan atau keengganan terhadap para pengambil kebijakan di negara ini dan juga pro kontra di masyarakat yang berselisih paham tentang kebijakan pendidikan.


Kembali ke judul tulisan di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa dunia blog sudah sangat trend di kalangan masyarakat Indonesia saat ini. Bahkan ibu rumah tangga pun sudah banyak yang ngeblog. Mereka telah merasakan asyiknya memiliki sebuah blog. Selain mengisi waktu luang dengan menulis, mereka pun sudah berani berbisnis melalui blog. Seorang blogger akan mampu memacu kreatifitas diri dan mengekspresikan segala ide yang ada di benaknya.


Pelatihan blog untuk para guru sebenarnya telah pernah dilaksanakan di sekolah-sekolah terutama di Pulau Jawa. Tetapi perkembangannya tidak konsisten dan tidak berkelanjutan. Setelah selesai pelatihan maka blognya tertinggal begitu saja tanpa ada update apalagi teknik sederhana menghias dan mempromosikannya. Alhasil blog pun dilupakan dan hilang. Padahal jika seorang guru siap ngeblog, maka manfaat yang diperoleh sangatlah besar.


Adapun manfaat yang diperoleh jika seorang guru menjalankan blog adalah:


Pertama, para guru bisa memberi tugas sehari-hari melalui blognya dan para siswa bisa membaca sekaligus menjawab tugas-tugas tersebut langsung ke e-mail sang guru.

Kedua, para guru memberi jawaban atau penjelasan tentang tugas tersebut melalui blog sang guru.

Ketiga, para guru bisa memberi contoh-contoh soal ujian semester atau UAN melalui blog dan bisa menyediakan pembahasan di blognya

Keempat, para guru bisa interaktif seputar berbagai masalah pelajaran dengan siswanya melalui fasilitas chatting di blog.

Kelima, bagi siswa/i yang absen karena sesuatu alasan, akan tetap bisa mempelajari materi sebelumnya dengan mengunjungi blog gurunya untuk mengulang pelajaran yang lalu.

Keenam, para siswa akan semakin tertarik dengan blog dan mereka pun siap memilikinya. Hal ini akan membuat mereka tidak hanya bermain game online saja dan benar-benar memanfaatkan internet untuk pengetahuan.


Melihat manfaat di atas, tentunya kita akan sadar bagaimana besar pengaruhnya terhadap sistim pembelajaran dan peningkatan kreatifitas siswa. Pertanyaannya adalah, bagaimana mensosialisasikan penggunaan blog ini kepada para guru? Siapa yang paling berkompeten? Apakah Menteri Pendidikan atau Menteri Komunikasi dan Informasi dengan program melek internetnya?  Ataukah hanya menunggu orang-orang yang peduli saja?


Memang bukan tugas yang ringan untuk merealisasikan impian ini. Namun tidak juga harus menyerah. Terbukti, dari sebagian kecil jumlah guru yang telah ngeblog, dapat kita jadikan sebagai cermin bahwa guru sebenarnya tidak juga tertinggal dalam hal kepemilikan blog. Selain itu banyak sekali sumber-sumber informasi yang bisa dijadikan referensi serta  tenaga-tenaga yang bisa dijadikan nara sumber untuk tujuan ini.


Sebagai saran saja, untuk mewujudkan seorang guru siap ngeblog, sudah saatnya dipikirkan sebuah kebijakan yang mewajibkan setiap guru memiliki blog pribadi sebagai salah satu syarat memperoleh sertifikasi.




Available link for download